CNN vs RT: Amerika Serikat 'Shutdown'
Januari 26, 2018
Reading
Add Comment
Pada hari Sabtu tanggal
20 Januari 2018, senat-senat di Amerika Serikat gagal lagi dalam mencapai konsensus
untuk mengeluarkan anggaran pendanaan.
Hal ini menyebabkan Amerika Serikat “officially
shutdown” karena tidak ada anggaran yang dapat dikeluarkan untuk menjalankan pemerintah dan
lainya. Hal ini merupakan kejadian ke-18 kalinya pemerintahan Amerika Serikat
mengalami shutdown. Hal ini tentu
saja menuai berbagai kontroversi di mana kedua partai dalam senat saling menyalahkan
satu sama lain dan bahkan anggota-anggota senat banyak yang mengungkapkan hal-hal
yang kontroversial untuk menyalahkan partai lainnya. Berita ini tentu saja menarik
perhatian internasional dan diliput oleh berbagai media internasional. Dalam
proses peliputan berita ini oleh media internasional tentu saja terjadi di mana
perbedaan perspektif dan opini muncul dalam berita-berita internasional
tersebut. Hal ini dapat ditemui pada berita CNN dan Russia Today (RT).
Menurut
pemberitaan CNN, shut down-nya
Amerika Serikat merupakan hasil dari ketidaksetujuan antara senat kedua partai.
Hal yang menyebabkan tidak mampunya mencapai sebuah consensus karena Pihak Demokrat
dan Republik tidak setuju dalam urgensi dari anggaran program Deferred Action for Childhood Arrival (DACA). Pada akhirnya, Preiden Donald Trump menyalahkan
senat pihak demokrat atas shut down yang
terjadi. Akan tetapi, pada kenyataannya dengan adanya shut down ini tidak menutup seluruh aktivitas pemerintah ataupun
instansi di bawah pereintah sepenuhnya. Hal-hal yang esensial seperti keamanan
sosial masih tetap dijalankan. CNN juga melakukan polling kepada masyarakat Amerika Serikat “Siapakah yang paling
bertanggung jawab atas shutdown-nya
Amerika Serikat?”. Hasil dari polling tersebut
adalah persentase paling banyak menjawab senat pihak demokrat karena banyak
menyatakan bahwa DACA tidak sepadan dengan shutdown-nya Amerika Serikat. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pemberitaan CNN,
mereka lebih condong terhadap penyalahan masyarakat AS dan Presiden Trump
kepada senat Partai Demokrat.
Lain
halnya dalam pemberitaan RT. Dari pemberitaan RT, Government shutdowns merupakan bagian dari politik AS. Di mana orang-orang
dapat menantikan hal ini terjadi kira-kira 6 bulan sekali. Hal ini sangatlah
wajar dalam politik Amerika Serikat sehingga tidak perlu saling menyalahkan. Hal ini diutarakan Patrick Henningsen, Executive Editor of 21st Century
Wire.com. Pada saat proses saling
menyalahkan itu terjadi, sejumlah senat dari Partai Republik menuntut untuk
dirilisnya dokumen rahasia yang akan membongkar political bias terhadap Trump dengan isu “kolusi Russia”. Hal ini
mengangkat perhatian masyarakat dan mulai ada pergerakan dalam sosial media
untuk menunjukkan dokumen tersebut dan secara implisit menuduh adanya
keterlibatan Russia dalam masalah ini. Dalam pemberitaan RT, Henningsen
menyatakan bahwa hal ini tidak masuk akal dan dijadikan sebagai pengalihan isu
untuk tidak fokus dalam permasalahan yang ada sebenarnya. Dari hasil
pemberitaan-pemberitaan RT, dapat dilihat bahwa ada perbedaan yang signifikan
dalam pemberitaan dengan media seperti CNN.
Adanya perbedaan-perbedaan
dalam pemberitaan media tersebut menjadi sebuah bukti bahwa dalam media pun ada
yang disebut perang media di mana adanya perbedaan perspektif dari pemberitaan dan
saling kontradiksi. Tentu saja biasanya media internasional lebih condong
kepada negara ataupun pihak yang berafiliasi dengannya. Maka daripada itu,
dituntut untuk pembaca untuk selalu membaca suatu berita dengan topik yang sama
dari berbagai sumber untuk mengerti pemberitaan tersebut secara komprehensif.
Sumber:
https://www.rt.com/usa/416494-us-government-shutdowns-history/
https://www.rt.com/usa/416556-us-trump-shutdown-memo/
https://edition.cnn.com/2018/01/17/politics/what-happens-government-shutdown-explainer-congress-budget/index.html
http://edition.cnn.com/2018/01/19/politics/cnn-poll-shutdown-trump-immigration-daca/index.html
0 komentar:
Posting Komentar